Kamis, 23 Januari 2014

Shalat Birrul Walidain



Shalat Birrul Walidain

Yaitu Shalat sunah yang dikerjakan diantara Shalat Maghrib dan Shalat Isya’ pada malam kamis. Shalat ini dikerjakan dengan dua rakaat. Pelaksanaannya pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah, membaca ayat kursi sebanyak 5 kali dan surat Al-Mu’awwidzatain 5 kali. Untuk rakaat kedua sama dengan rakaat yang pertama.

Niat shalat Birrul Walidain
أُصَلِّىْ سُنَّةً لِبِرِّ الْوَالِدَيْنِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
 “Aku niat shalat Birrul Walidain dua rakaat, karena Allah ta’ala”.
Setelah selesai shalat, membaca istighfar sebanyak 15 kali dan shalawat 15 kali kemudian berdo’a. Dan ketika hendak berdo’a, disunahkan menyertakan niat untuk mengkhususkan pahalanya kepada kedua orangtua.

Shalat Isyraq


Shalat Isyraq

Yaitu shalat sunah yang dikerjakan pada awalnya siang setelah naiknya matahari dan sebelum shalat Dluha. Shalat ini dikerjakan dengan dua rakaat atau empat rakaat. Salah satu hikamh dari mengerjakan shalat ini adalah akan mendapatkan pahala sebagaimana pahalanya melaksanakan ibadah haji dan umrah secara sempurna.
Teknis Pelaksanaannya:
Yakni pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah, membaca surat Ad-Dluha. Kemudian pada rakaat kedua setelah membaca Al-Fatihah, membaca surat Al-Insyirah.

Niat Shalat Isyraq
نَوَيْتُ أُصَلِّىْ سُنَّةَ الْإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat sunah Isyraq dua rakaat, karena Allah ta’ala”.

Shalat Malam Nishfu Al-Sya’ban


Shalat Malam Nishfu Al-Sya’ban

Setelah selesai shalat sunah ba’diyah maghrib, disunahkan mengerjakan shalat sunah Nishfu Sya’ban dua rakaat pada malam 15 bulan Sya’ban. Pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah, membaca surat Al-Kafirun, sedangkan pada rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlas.

Niat Shalat Nishfu Sya’ban
أُصَلِّىْ سُنَّةً لِإِحْيَاءِ لَيْلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat sunah malam nishfu sya’ban dua rakaat, karena Allah ta’ala”.
Kemudian setelah selesai shalat dua rakaat, membaca surat Yaasin sebanyak 3 kali dengan niat sebagai berikut:
a.  Memohon umur panjang agar bisa lebih banyak melakukan ibadah kepada Allah SWT
b. Memohon diberi rizki yang banyak lagi halal untuk bekal melakukan ibadah kepada Allah SWT
c. Memohon teguhnya iman dan islam agar mendapat Husnul Khotimah.

Shalat Li-unsil Qubri (Penenteram Ahli Qubur)


Shalat Li-unsil Qubri (Penenteram Ahli Qubur)

Adalah shalat sunah sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan dijumpai oleh mayyit saat yang lebih payah daripada malam pertama, maka kasihanilah ia dengan bersedekah untuknya, dan apabila tidak mampu maka hendaknya shalat dua rakaat untuk si mayyit, yang tiap rakaatnya setelah membaca Al-Fatihah membaca ayat kursi 1 kali, surat At-Takatsur 1 kali dan surat Al-Ikhlas 10 kali. Kemudian setelah salam membaca Do’a:
اللَّهُمَّ إِنِّى صَلَّيْتُ هٰذِهِ الصَّلَاةَ وَتَعْلَمُ مَا أُرِيْدُ، اللَّهُمَّ ابْعَثْ ثَوَابَهَا إِلَى قَبْرِ .......بن
(disebutkan namanya Si ahli kubur)
Maka Allah SWT akan mengutus seribu Malaikat dengan membawa Nur dan Hidayah untuk menghibur si mayyitdi alam qubur sampai sangkakala Malaikat Israfil ditiup (Hari Kiamat).

Niat Shalat Li-Unsil Qubri
أُصَلِّىْ سُنَّةً لِأُنْسِ الْمَيِّتِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat sunah untuk penenteram mayit dua rakaat, karena Allah ta’ala”.
Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa seseorang yang mengerjakan shalat ini akan mendapatkan pahala yang besar, diantaranya dia tidak akan meninggal dunia sebelum melihat tempat surganya. Sebagian Ulama’ menganjurkan untuk mengerjakan shalat ini setiap hari yang pahalanya ditujukan pada seluruh orang islam yang sudah meninggal.

Shalat ‘Arafah


Shalat ‘Arafah

Adalah shalat sunah sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah Ra : “Barang siapa shalat empat rakaat diantara Dhuhur dan Ashar di hari ‘Arafah, yang tiap rakaatnya setelah membaca Al-Fatihah membaca Al-Ikhlas 50 kali, maka Allah SWT akan menulis sejuta kebaikan baginya dan meninggikan derajatnya di surga dengan tiap-tiap huruf yang dibacanya, jarak antara masing-masing derajat adalah perjalanan 500 tahun, serta akan dinikahkan dengan bidadari sebanyak huruf yang dibacanya."

Niat Shalat Taubat
أُصَلِّىْ سُنَّةً لِيَوْمِ عَرَفَةَ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
 “Aku niat shalat sunah untuk hari ‘Arafah dua rakaat, karena Allah ta’ala”.

Bacaan Setelah Shalat ‘Arafah
لَآإِلٰهَ إِلَّاَ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْئٍ قَدِيْرٌ ١٠٠
الَّٰلهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمٍ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمٍ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ١٠٠
ثُمَّ تَقْرَأ : سُوْرَة الْإِخْلَاص ١٠٠

Shalat Taubat


Shalat Taubat

Adalah shalat dua rakaat yang dikerjakan karena seseorang telah melakukan perbuatan dosa atau maksiat, karena merasa berbuat dosa lalu minta ampun pada Allah SWT, serta bertaubat untuk tidak akan mengulangi lagi, artinya seseorang menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya. Maka dari itu agar taubat seseorang diterima oleh Allah SWT, hendaknya melaksanakan shalat taubat dan memperbanyak istighfar.

Niat Shalat Taubat
أُصَلِّىْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat sunah Taubat dua rakaat, karena Allah ta’ala”.

Do’a Shalat Taubat
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ، الَّذِى لآَ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُوْرًا

Shalat Rebo Wekasan (Rabu Akhir dari Bulan Shafar)


Shalat Rebo Wekasan (Rabu Akhir dari Bulan Shafar)

Diceritakan dari sebagian orang yang Ma’rifah Billah, yaitu: Orang yang memiliki Hati mukasyafah. Bahwa setiap tahun Allah menurunkan 320 bala’ (musibah), dan semuanya itu terjadi pada hari Rabu akhir dari bulan Shafar, maka hari itu dijuluki Ash’abu Ayyami As-Sanah (hari yang amat sulit), maka barang siapa pada hari itu melakukan shalat empat rakaat dengan satu salam, setiap rakaat setelah membaca Al-Fatihah membaca surat Al-Kautsar 17 kali, surat Al-Ikhlas 5x, dan surat Al-Muawwidzatain 1x, kemudian berdo’a, maka dia akan dilindungi oleh Allah dari musibah yang turun pada hari itu bahkan dia tidak akan tertimpa musibah sepanjang ahun tersebut.

Shalat Awwabin / Litsubutil Iman


Shalat Awwabin / Litsubutil Iman

Definisi Shalat Awwabin
Shalat Awwabin adalah shalat sunah yang dilakukan pada waktu antara shalat maghrib dan isya’. Jumlah rakaatnya adalah 20/6/4, atau 2 rakaat (ini paling sedikit). Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa ingin imannya dilindungi oleh Allah, maka hendaknya melakukan shalat dua rakaat setelah melakukan shalat sunah maghrib, setiap rakaat setelah membaca Al-Fatihah, membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 11x dan membaca surat Al-Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) 1x”. Shalat ini apabila waktunya sudah habis da belum sempat melaksanakannya, maka sunah untuk mengqodlo'inya.

Niat Shalat Awwabin
أُصَلِّىْ سُنَّةَ الْأَوَّابِيْنَ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat sunah Awwabin dua rakaat, karena Allah ta’ala”.

Jumat, 17 Januari 2014

Shalat Lailatul Qodar


Shalat Lailatul Qodar

Pelaksanaan Shalat Lailatul Qodar
Shalat lailatul qodar adalah shalat sunah sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Abbas Ra. : “Barang siapa shalat dua rakaat disaat malam Lailatul Qodar, yang tiap rakaatnya setelah membaca Al-Fatihah, membaca surat Al-Ikhlas 7 kali, setelah salam membaca :
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ٧٠
Maka sebelum dia berdiri, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya dan dosa kedua orang tuanya, menyuruh para Malaikat untuk menanam pohon disurga baginya, membangunkan istana yang megah dengan sungai yang mengalir dan tidak akan keluar dari dunia ini (meninggal) sehingga dia melihat semua itu."

Niat Shalat Lailatul Qodar
أُصَلِّىْ سُنَّةً لِطَلَبِ لَيْلَةِ الْقَدْرِرَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat sunah mencari Lailatul Qodar dua rakaat, karena Allah ta’ala”.

Shalat Gerhana


Shalat Gerhana
 Pendahuluan
Shalat Kusufain adalah shalat dua gerhana, yakni shalat karena Gerhana Matahari yang disebut dengan shalat Kusuf dan Gerhana Bulan yang disebut dengan shalat Khusuf. Kedua shalat ini hukumnya sunah muakkad dan lebih utamanya dikerjakan secara berjamaah dan dilakukan didalam masjid.
Waktu mengerjakan shalat gerhana matahari dimulai dari timbulnya gerhana itu sampai matahari kembali sebagaimana biasa atau terbenam. Sedangkan shalat gerhana bulan dimulai dari timbulnya gerhana itu sampai bulan nampak utuh atau matahari terbit.

 Pelaksanaan Shalat Gerhana
Tata cara dua shalat ini dapat dikerjakan dengan tiga cara, yaitu:
Ø  Shalat dua rakaat sebagaimana shalat biasa dengan tanpa memanjangkan bacaan.
Ø  Shalat dua rakaat dengan empat kali ruku’ dan empat kali berdiri dengan tanpa memanjangkan bacaan. Yakni, pada rakaat pertama sesudah ruku’ dan I’tidal membaca surat Al-Fatihah lagi, kemudian ruku’ dan I’tidal sekali lagi, kemudian terus sujud sebagaimana biasa. Pada rakaat kedua juga dilakukan sebagaimana pada rakaat pertama.
Ø  Shalat dua rakaat dengan cara yang kedua disertai dengan memanjangkan bacaan suratnya ketika berdiri dan memanjangkan bacaan tasbihnya ketika ruku’ dan sujud. Ini adalah cara yang paling sempurna.

 Kadar lama ketika berdiri :
Ø  Berdiri yang pertama pada rakaat pertama dengan membaca surat Al-Baqarah atau surat lain yang menyamai panjangnya.
Ø  Berdiri yang kedua pada rakaat pertama dengan membaca surat Ali-Imran atau surat lain yang menyamai panjangnya.
Ø  Berdiri yang pertama pada rakaat kedua dengan membaca surat An-Nisa’ atau surat lain yang menyamai panjangnya.
Ø  Berdiri yang kedua pada rakaat kedua dengan membaca surat Al-Ma’idah atau surat lain yang menyamai panjangnya.

 Kadar lama ketika ruku’ dan sujud :
Ø  Ruku’ dan sujud pertama pada rakaat pertama dengan membaca tasbih selama kira-kira membaca 100 ayat dari surat Al-Baqarah.
Ø  Ruku’ dan sujud kedua pada rakaat pertama dengan membaca tasbih selama kira-kira membaca 80 ayat dari surat Al-Baqarah.
Ø  Ruku’ dan sujud pertama pada rakaat kedua dengan membaca tasbih selama kira-kira membaca 70 ayat dari surat Al-Baqarah.
Ø  Ruku’ dan sujud kedua pada rakaat kedua dengan membaca tasbih selama kira-kira membaca 50 ayat dari surat Al-Baqarah.
Bacaan Al-Fatihah dan surat dalam shalat gerhana bulan sunah dikeraskan seperti dalam shalat maghrib. Sedangkan dalam shalat gerhana matahari bacaannya tidak dikeraskan seperti dalam shalat dhuhur. Begitu pula disunahkan melakukan khutbah setelah shalat, akan tetapi tidak disunahkan membaca takbir baik di khutbah pertama dan kedua. Dalam khutbah, hendaknya seorang khatib menganjurkan berbuat baik seeperti bertaubat dan bersedekah.

 Niat Shalat Gerhana Matahari
أُصَلِّىْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat sunah gerhana matahari dua rakaat (bermakmum / menjadi imam), karena Allah ta’ala”
أُصَلِّىْ سُنَّةً لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat (bermakmum / menjadi imam), karena Allah ta’ala”