Shalat
Gerhana
Shalat
Kusufain adalah shalat dua gerhana, yakni shalat karena Gerhana Matahari yang
disebut dengan shalat Kusuf dan Gerhana Bulan yang disebut dengan shalat
Khusuf. Kedua shalat ini hukumnya sunah muakkad dan lebih utamanya
dikerjakan secara berjamaah dan dilakukan didalam masjid.
Waktu
mengerjakan shalat gerhana matahari dimulai dari timbulnya gerhana itu sampai
matahari kembali sebagaimana biasa atau terbenam. Sedangkan shalat gerhana bulan dimulai dari timbulnya gerhana itu sampai bulan nampak utuh atau matahari terbit.
Pelaksanaan Shalat
Gerhana
Tata
cara dua shalat ini dapat dikerjakan dengan tiga cara, yaitu:
Ø Shalat
dua rakaat sebagaimana shalat biasa dengan tanpa memanjangkan bacaan.
Ø Shalat
dua rakaat dengan empat kali ruku’ dan empat kali berdiri dengan tanpa
memanjangkan bacaan. Yakni, pada rakaat pertama sesudah ruku’ dan I’tidal membaca
surat Al-Fatihah lagi, kemudian ruku’ dan I’tidal sekali lagi, kemudian terus sujud sebagaimana biasa. Pada rakaat kedua juga dilakukan sebagaimana pada rakaat pertama.
Ø Shalat
dua rakaat dengan cara yang kedua disertai dengan memanjangkan bacaan suratnya
ketika berdiri dan memanjangkan bacaan tasbihnya ketika ruku’ dan
sujud. Ini adalah cara yang paling sempurna.
Kadar lama ketika
berdiri :
Ø Berdiri
yang pertama pada rakaat pertama dengan membaca surat Al-Baqarah atau surat
lain yang menyamai panjangnya.
Ø Berdiri
yang kedua pada rakaat pertama dengan membaca surat Ali-Imran atau surat lain
yang menyamai panjangnya.
Ø Berdiri
yang pertama pada rakaat kedua dengan membaca surat An-Nisa’ atau surat lain
yang menyamai panjangnya.
Ø Berdiri
yang kedua pada rakaat kedua dengan membaca surat Al-Ma’idah atau surat lain
yang menyamai panjangnya.
Kadar lama ketika ruku’
dan sujud :
Ø Ruku’
dan sujud pertama pada rakaat pertama dengan membaca tasbih selama kira-kira membaca 100 ayat dari surat Al-Baqarah.
Ø Ruku’
dan sujud kedua pada rakaat pertama dengan membaca tasbih selama kira-kira membaca 80 ayat dari surat Al-Baqarah.
Ø Ruku’
dan sujud pertama pada rakaat kedua dengan membaca tasbih selama kira-kira membaca 70 ayat dari surat Al-Baqarah.
Ø Ruku’
dan sujud kedua pada rakaat kedua dengan membaca tasbih selama kira-kira membaca 50 ayat dari surat Al-Baqarah.
Bacaan
Al-Fatihah dan surat dalam shalat gerhana bulan sunah dikeraskan seperti dalam
shalat maghrib. Sedangkan dalam shalat gerhana matahari bacaannya tidak
dikeraskan seperti dalam shalat dhuhur. Begitu pula disunahkan melakukan
khutbah setelah shalat, akan tetapi tidak disunahkan membaca takbir baik di
khutbah pertama dan kedua. Dalam khutbah, hendaknya seorang khatib menganjurkan
berbuat baik seeperti bertaubat dan bersedekah.
Niat Shalat Gerhana
Matahari
أُصَلِّىْ
سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلهِ تَعَالَى
“Aku
niat shalat sunah gerhana matahari dua rakaat (bermakmum / menjadi imam),
karena Allah ta’ala”
أُصَلِّىْ
سُنَّةً لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلهِ تَعَالَى
“Aku
niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat (bermakmum / menjadi imam), karena
Allah ta’ala”