Jumat, 17 Januari 2014

Shalat Gerhana


Shalat Gerhana
 Pendahuluan
Shalat Kusufain adalah shalat dua gerhana, yakni shalat karena Gerhana Matahari yang disebut dengan shalat Kusuf dan Gerhana Bulan yang disebut dengan shalat Khusuf. Kedua shalat ini hukumnya sunah muakkad dan lebih utamanya dikerjakan secara berjamaah dan dilakukan didalam masjid.
Waktu mengerjakan shalat gerhana matahari dimulai dari timbulnya gerhana itu sampai matahari kembali sebagaimana biasa atau terbenam. Sedangkan shalat gerhana bulan dimulai dari timbulnya gerhana itu sampai bulan nampak utuh atau matahari terbit.

 Pelaksanaan Shalat Gerhana
Tata cara dua shalat ini dapat dikerjakan dengan tiga cara, yaitu:
Ø  Shalat dua rakaat sebagaimana shalat biasa dengan tanpa memanjangkan bacaan.
Ø  Shalat dua rakaat dengan empat kali ruku’ dan empat kali berdiri dengan tanpa memanjangkan bacaan. Yakni, pada rakaat pertama sesudah ruku’ dan I’tidal membaca surat Al-Fatihah lagi, kemudian ruku’ dan I’tidal sekali lagi, kemudian terus sujud sebagaimana biasa. Pada rakaat kedua juga dilakukan sebagaimana pada rakaat pertama.
Ø  Shalat dua rakaat dengan cara yang kedua disertai dengan memanjangkan bacaan suratnya ketika berdiri dan memanjangkan bacaan tasbihnya ketika ruku’ dan sujud. Ini adalah cara yang paling sempurna.

 Kadar lama ketika berdiri :
Ø  Berdiri yang pertama pada rakaat pertama dengan membaca surat Al-Baqarah atau surat lain yang menyamai panjangnya.
Ø  Berdiri yang kedua pada rakaat pertama dengan membaca surat Ali-Imran atau surat lain yang menyamai panjangnya.
Ø  Berdiri yang pertama pada rakaat kedua dengan membaca surat An-Nisa’ atau surat lain yang menyamai panjangnya.
Ø  Berdiri yang kedua pada rakaat kedua dengan membaca surat Al-Ma’idah atau surat lain yang menyamai panjangnya.

 Kadar lama ketika ruku’ dan sujud :
Ø  Ruku’ dan sujud pertama pada rakaat pertama dengan membaca tasbih selama kira-kira membaca 100 ayat dari surat Al-Baqarah.
Ø  Ruku’ dan sujud kedua pada rakaat pertama dengan membaca tasbih selama kira-kira membaca 80 ayat dari surat Al-Baqarah.
Ø  Ruku’ dan sujud pertama pada rakaat kedua dengan membaca tasbih selama kira-kira membaca 70 ayat dari surat Al-Baqarah.
Ø  Ruku’ dan sujud kedua pada rakaat kedua dengan membaca tasbih selama kira-kira membaca 50 ayat dari surat Al-Baqarah.
Bacaan Al-Fatihah dan surat dalam shalat gerhana bulan sunah dikeraskan seperti dalam shalat maghrib. Sedangkan dalam shalat gerhana matahari bacaannya tidak dikeraskan seperti dalam shalat dhuhur. Begitu pula disunahkan melakukan khutbah setelah shalat, akan tetapi tidak disunahkan membaca takbir baik di khutbah pertama dan kedua. Dalam khutbah, hendaknya seorang khatib menganjurkan berbuat baik seeperti bertaubat dan bersedekah.

 Niat Shalat Gerhana Matahari
أُصَلِّىْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat sunah gerhana matahari dua rakaat (bermakmum / menjadi imam), karena Allah ta’ala”
أُصَلِّىْ سُنَّةً لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat (bermakmum / menjadi imam), karena Allah ta’ala”

1 komentar:

  1. isi blog saya, saya ketik di rumah sebagian......
    lalu saya copy paste dan saya lanjutkan......

    BalasHapus